
Perkuat Kampanye Penguatan Karakter, Puspeka Gelar Diskusi bersama Ekosistem…
Bandung – Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) terkait Profil Pelajar Pancasila, Penuntasan 3 Dosa Besar Pendidikan (perundungan, kekerasan seksual, intoleransi), serta perwujudan Inklusivitas dan Kebinekaan untuk Ekosistem Pendidikan Jawa Barat di Bandung, Jumat (27/5).
DKT tersebut dihadiri Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota di Jawa Barat juga Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota di Banten dan DKI Jakarta; Perguruan Tinggi di Jawa Barat; UPT di Jawa Barat; SEAMEO CECCEP; serta Organisasi Mitra yang Membidangi Penuntasan 3 Dosa Pendidikan, Isu Iklim Keamanan Sekolah, Inklusivitas, dan Kebinekaan di Jawa Barat.

Plt. Kepala Puspeka Hendarman dalam laporannya menyampaikan tujuan DKT adalah untuk mendiskusikan konten-konten yang telah dihasilkan Puspeka. Harapannya, konten tersebut dapat memengaruhi, diterima dan dipergunakan oleh para pemangku kepentingan.
“Dari hal tersebut, maka dapat juga mengisi tuntutan-tuntutan Renstra kepada Puspeka untuk target Indikator Kinerja Kegiatan dan Indikator Kinerja Program (IKK dan IKP), serta dapat menjawab hasil Asesmen Nasional, sehingga konten dan media yang kami siapkan dapat menjadi perbaikan terhadap asesmen yang masih di bawah rata-rata,” ungkap Hendarman.

Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti mengutarakan bahwa selama pandemi COVID-19, perkembangan teknologi yang meliputi aspek ekonomi, sosial, dan budaya telah mengalami perubahan yang sangat pesat dan dinamis. Diharapkan, kolaborasi dan pembinaan antarsekolah tidak terpisah-pisah mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) baik formal maupun informal, termasuk pendidikan di lingkungan keluarga.
“Kualitas guru dan kepala sekolah juga kita perkuat. Kurikulum kolaborasi dengan Pemda dan komunitas tentunya membangun sekolah mewujudkan lingkungan pelajar yang aktif, holistik, kolaboratif,” tandasnya.
Pada kesempatan DKT, peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil sehingga memungkinkan antar-Pemprov/Pemkab/Pemkot untuk saling bercerita dan berbagi inovasi terkait penguatan karakter. Dalam kelompok kecil itu juga dilakukan diskusi dan wawancara mendalam terkait survei capaian implementasi penguatan karakter di masing-masing daerah.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan ke depannya akan bertambah jumlah provinsi dan kab/kota yang mendapatkan materi penguatan karakter dan pemanfaatan Konten Penguatan Karakter Puspeka oleh ekosistem pendidikan. Selain itu juga meningkatnya keterlibatan aktif pemangku kepentingan dalam upaya penguatan karakter di satuan pendidikan.
Penulis: Yola
Editor: Puput